Restumande Franchise Expo |
Rangkaian kegiatan WFSI dibuka dengan Asia Pacific Franchise Confederation (APFC) Meeting pada 22 November 2016 di Fairmont Hotel. Para pesertanya adalah delegasi APFC dari 14 negara Asia Pasifik.
WFSI maupun APFC Meeting merupakan kegiatan tahunan industi waralaba dunia. Tahun 2016, Indonesia menjadi tuan rumah pada ke-2 kegiatan akbar industri waralaba dunia tersebut. Tanggal 23-24 November 2016 diselenggarakan World Franchise Summit Meeting di Fairmont Hotel yang dihadiri oleh para ketua dan perwakilan asosiasi franchise dari 26 negara termasuk Indonesia.
CEO Anang Sukandar mengatakan, hasil pertemuan dan konferensi kelas dunia ini bisa memberikan masukan berarti bagi perkembangan industri waralaba di Indonesia. "Menjadi tuan rumah penyelenggaraan kegiatan franchise tingkat dunia menjadi kebanggaan tersediri bagi AFI dan tentunya bagi rakyat dan bangsa Indonesia".
Selanjutnya 25-27 November 2016 diselenggarakan pameran "Indonesia Franchise & SME Expo" di JCC yang dibuka oleh Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Pameran diikuti 200 perusahaan dengan 350 brand waralaba lokal dan internasional selama 3 hari dengan tema
"SET YOUR SIGHTS ON SUCCESS"
Pembicara International Franchise Conference ikut memberikan masukan tentang industri waralaba di Indonesia, seperti :
- Menteri Perdagangan RI, Enggartiasto Lukita
- Director of International Relation IFA, Josh Merin
- CEO Indonesia Franchise Association, Anang Sukandar
- European Franchise Federation & Chairman BFA, Sammy Liem
- Franchise Council Australia, Jason Gehrke
- Chairman of MFA, Datuk Haji MD Latip Bin Sarruqi
- Founder and Managing Director of the Blazes Group of Franchised Companies, Michael Eyre
- GM KFC Indonesia, Gandhi Lie
- CEO Academia Education Training, James Gwee
Kehadiran pembicara dari dalam dan luar negeri memberikan peluang franchise lokal untuk mendapatkan masukan berharga, mengetahui peluang-peluang yang ada di pasar global sekaligus menjadi momentum untuk menunjukan potensi industi franchise Indonesia kepada publik internasional. Dengan pameran ini, diharapkan industri waralaba Indonesia semakin dikenal dunia. Merk-merk waralaba nasional juga diharapkan semakin meningkatkan daya saingnya sehingga mampu berkiprah tidah hanya dipentas nasional tetapi juga global.
Rangkaian kegiatan WFSI 2016 merupakan upaya untuk lebih meningkatkat minat masyarakat dalam menjalankan usaha di sektor waralaba agar bisa memberikan kontribusi lebih besar terhadap pembangunan ekonomi nasional. AFI juga memiliki pandangan yang sama, ingin mendorong peran penting pemerintah dalam menumbuhkan dan memajukan sektor waralaba di Indonesia, sebagai salah satu perwujudan kegiatan ekonomi kerakyatan yang kuat.
AFI menyadari pentingnya mendorong industri franchise agar lebih berkembang lagi, Saat ini hanya 9% dari waralaba nasional aktif yang memiliki lebih dari 100 gerai. "Penjual setiap gerai waralaba berkontribusi terhadap dinamika perekonomian nasional. Semakin banyak jumlahnya semakin besar kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi," ujar Anang.
Pertumbuhan Bisnis Waralaba Indonesia
Minat Pengunjung Franchise Restumande |
Panitia menargetkan kegiatan ini bisa menarik 15 ribu pengunjung dengan target nilai transaksi selama pameran mencapai Rp500 Miliar. Target ini cukup realistis mengingat bisnis waralaba masih cukup potensial untuk berkembang lebih jauh lagi. Selain itu, semakin banyak masyarakat lebih memilih bekerja mandiri melalui bisnis waralaba.
Rendang Restumande - JCC Jakarta |
Restumande hadir kembali dalam perhelatan Indonesia Franchise & SME Expo 2016 untuk hidangan khas Sumatera Barat bagi pecinta waralaba kuliner. Dengan sistem franchise yang mudah dan simple menjadi keunikan dan perhatian utama bagi Pak Amril dan Ibu Nenden selaku owner Restumande.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca blog saya, silahkan tinggalkan komentar